ads

3 Teori dan Proses Pembentukan Minyak Bumi (dilengkapi dengan gambar)

Minyak bumi adalah cairan kental hitam kehijauan yang mudah terbakar yang berasal dari lapisan atas kerak bumi, minyak bumi juga dijuluki sebagai emas hitam.

Kamu mungkin tidak sadar bahwa di kehidupan sehari-hari telah memanfaatkan produk yang berasal dari minyak bumi. Misalnya; saat kamu memakai kendaraan bermotor yang bahan bakarnya tidak lain adalah minyak bumi seperti bensin dan minyak pelumas, Kemudian LPG yang sedang digunakan dirumah sebagai bahan bakar api, plastik, produk kosmetik, dan masih banyak lagi.

Karena minyak bumi ini adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui maka seharusnya kita sebagai manusia yang telah dijadikan khalifah menjaga kelestariannya dan memanfaatkannya dengan bijak. Sebagai bentuk pelestarian kamu dapat mempelajari proses pembentukan minyak bumi, proses pengolahan minyak bumi, dan apa saja hasil olahan minyak bumi. Dengan mengetahui hal tersebut kamu dapat memanfaatkan minyak bumi ini dengan bijak dan memberi kesempatan anak cucu kita untuk merasakannya juga. Dan dalam artikel ini akan kami sajikan 3 Teori dan Proses Pembentukan Minyak Bumi.

Teori Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam

1. Teori Biogenetik

Teori biogenetik atau Teori Organik menjelaskan bahwa Minyak Bumi dan Gas Alam tercipta dari jasad organik seperti hewan dan tumbuhan yang mati, Jasad hewan dan tumbuhan ini akan tertimbun pasir dan lumpur yang kemudian endapan lumpur ini hanyut bersama komponen minyak bumi dari sungai menuju ke laut dan mengendap di dasar lautun selama jutaan tahun. Akibat pengaruh suhu, tekanan, dan waktu lapisan batuan di atasnya menyebabkan jasad hewan dan tumbuhan tersebut menjadi bintik-bintik minyak ataupun gas.

2. Teori Anorganik

Dalam teori ini dijelaskan bahwasannya minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas bakteri, Unsur oksigen (O2), belerang (S), dan nitrogen (N2) dari zat-zat organik yang telah terkubur, Akibat adanya aktivitas bakteri zat organik tersebut berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi hidrokarbon.

3. Teori Duplex

Teori Duplex adalah teori yang paling sering digunakan oleh ahli dalam menjelaskan bagaiama proses pembentukan minyak bumi terjadi, karena Karena Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik.

Teori Duplex menjelaskan bahwa minyak bumi dan gas alam berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati yang terkubur dalam lumpur. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari hewani dan gas bumi berasal dari nabati yang. Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan. Endapan Lumpur tersebut berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak yang dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan terseret oleh air laut menuju ke tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung;
  1. minyak, gas, dan air
  2. minyak dan air
  3. gas dan air
Jika gas berada dalam satu perangkap dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan, gas yang ditemukan sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas.

Apabila Minyak, Gas, dan Air berada dalam satu perangakap yang sama maka gas akan selalu berada di atas, minyak bumi di tengah, dan air di bagian bawah (hal ini disebabkan karena perbedaan massa jenis dari suatu zat). Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang relatif sangat lama hingga jutaan tahun, minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).

Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam

Setelah mempelajari beberapa teori terbentuknya minyak bumi dan gas alam, pastinya kurang lengkap kalau tidak mempelajari tahap-tahap pembentukan minyak bumi. Berikut ini kami sajikan proses lengkap pembentukan minyak bumi beserta ilustrasi gambar yang mempermudah kamu dalam memahami materi ini.

1. Fotosintesis Ganggang Laut

Faktanya Tumbuhan Ganggang tidak hanya hidup di danau saja tetapi juga dapat hidup di dalam laut lho! Ganggang-Ganggang ini merupakan biota penting dalam pembentukan minyak bumi, Tumbuhan satu ini melakukan fotosintesis dengan cara mengumpulkan energi dari matahari. Selain tumbuhan ganggang, tumbuhan-tumbuhan tingkat tinggi sebenarnya juga bisa namun dalam studi perminyakan sisebutkan bahwa tumbuhan tingkat tinggi akan cenderung lebih banyak menghasilkan gas ketimbang menghasilkan minyak bumi. Hal ini disebabkan karena rangkaian karbonnya juga semakin kompleks.

2. Pembentukan Batuan Induk

Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk batuan induk yang di sebut source rock. Batuan induk (source rock) adalah batuan yang kaya akan unsur karbon (High Total Organic Carbon). Batuan yang mengandung karbon ini bisa saja hasil pengendapan di danau, di delta, dan di dasar laut.

Proses pembentukan karbon dari ganggang-ganggang menjadi batuan induk sedimen ini begitu spesifik. Oleh karena itu tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak dan gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan bisa menjadi rantai karbon yang tidak mungkin diolah.

3. Penumpukan Reservoir

Batuan Reservori atau Batuan Sarang adalah tumpukan batu yang memiliki pori-pori yang menimpa batuan induk, Batuan Reservori dapat berupa batu pasir, batu gamping, dan batuan volkanik. Apabila daerah batuan induk terus tenggelam ke dasar yang lebih dalam lagi dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan reservoir lain diatasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Artinya semaikin tengelam batuan induk maka suhu akan semakin panas. Pada kondisi ini minyak akan dimasak selama jutaan tahun, Minyak akan terbentuk pada suhu antara 50-180°C. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapai 100°C. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan dan batuan batuan induk terus tenggelam ke dalam bumi yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.

4. Migrasi dan Pemerangkapan

Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang sudah dimasak masih berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, minyak bumi yang masih mentah ciri fisiknya berbeda dengan air. Diantara ciri fisik yang di miliki ialah kekentalan, warna, dan masa jenis. Dalam hal ini sifat fisik yang terpenting yaitu kekentalan dan berat jenis. Walaupun kekentalannya lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi lebih kecil daripada aur. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air akan bermigrasi pergi ke atas. Saat minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik (Nama lainnya adalah Perangkap/Trap), maka minyak ini akan terkperang.

Dengan memahami teori-teori pembentukan minyak bumi dan proses-proses pembentukan minyak bumi merupakan langkah kecil bagi kita (umat manusia) untuk menjaga sumber daya alam sekali pakai ini. Sebagai manusia yang dititipi bumi oleh tuhan hendaknya kita harus memanfaatkannya sebijak mungkin.

Referensi:
- Publikasi Ilmiah oleh Gede Putra Adnyana, Universitas Islam Indonesia.
- https://geologi.co.id/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/
Sabit (Kei) Lets Fly Higher!

Belum ada Komentar untuk "3 Teori dan Proses Pembentukan Minyak Bumi (dilengkapi dengan gambar)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel