Proses terbentuknya emas secara singkat

Emas adalah sebuah unsur kimia yang bersimbolkan Au (dalam bahasa latin disebut aurum), tak jarang emas dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang kerap kali digunakan sebagai perhiasan karena sifat emas yang lunak, mudah ditempa, dan hampir mustahil mengalami korosi. Namun karena emas termasuk logam coinage yang keberadaannya di alam sangat langka, sehingga menjadikannya sebagai logam mulia yang sangat berharga dan mahal.

Namun tahukah kamu bahwa emas yang ada di Bumi sebenarnya berasal dari hantaman meteorit lebih dari 200 juta tahun. Waktu itu terdapat hujan meteorit yang menghantam ke berbagai belahan bumi. Beberapa meteorit yang sepenuhnya terdiri dari emas ini berada di permukaan bumi dan tidak jatuh masuk ke inti bumi. Pecahan-pecahan meteorit tersebut tersebar di beberapa bagian permukaan bumi. Bijih emas dari meteorit ini kemudian larut bersama fluida (cairan) yang panas mengalir melalui pori-pori batuan atau rekahan struktur dan menyebar keseluruh dunia.

Pada fluida ini tidak hanya mengangkut emas saja tetapi logam-logam lain seperti aluminum, besi, dan baja. Melalui proses kristaliasi magma akan terbentuk kembali menjadi padatan logam-logam tersebut.

Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa dari suat zat terlarut dari cairan larutan ke fase kristal (solid).

Karena magma merupakan cairan yang amat sangat panas, maka ion-ion penyusun magma akan bergerak bebas ke segalah arah (mobile). Sebaliknya pada saat magma mengalami pendinginan, pergerakan ion-ion akan menurun, kemudian ion-ion akan mulai mengatur dirinya menyusun bentuk yang teratur. Proses inilah yang disebut kristalisasi magma.

Dan masih banyak lagi fakta menarik tentang emas yang mungkin belum kamu ketahui.

Sabit (Kei)

Lets Fly Higher!

Bagikan Artikel ini